@iwearmymood

Yang awalnya cuma 1 jam, jadi 1 hari, keterusan sampai 1 minggu, lama-lama jadi 1 tahun, daaan seterusnya…

Sampai sejauh ini, menurut saya habit tracker sangat membantu saya untuk displin membiasakan diri melakukan kebiasaan-kebiasaan baru secara konsisten

Ternyata jalan pagi bisa membuka perspektif akan hal-hal baru dan menyadarkan akan hal-hal yang terlupakan.

Gak pernah menyangka sebuah makan siang dapat menginspirasi untuk berkontemplasi akan mindfulness. Sungguh santapan penuh makna.

“Setiap kali menonton film-film seperti I am Legend, Quarantine, Resident Evil, Contagion, selalu muncul di benak saya… Apakah ini akan terjadi kepada kita?”

Apa penampilan dapat selalu dapat merefleksikan perasaan? I Wear My Mood mungkin memang diterjemahkan sebagai memakai apa pun sesuai dengan mood, tapi tidak berarti saya sedang mood untuk mengenakan pakaian sesuai mood, bukan?

Setiap pengalaman dapat dimaknai sebagai pengalaman pertama, kali ini saya menulis artikel mengenai kilas balik berbagai pengalaman pertama saya ke luar negeri yang secara personal mengembangkan pandangan, cita-cita, tujuan, serta makna traveling bagi saya.

Traveling sudah menjadi hal lumrah untuk dilakukan, namun pernahkah kamu bertanya-tanya tentang apa tujuan traveling? Dengan adanya media sosial, apakah tujuan orang traveling menjadi sekedar untuk membuat konten instagrammable?

Ada kalanya kita ingin memanjakan diri dengan perawatan rambut dan kecantikan. Saya memutuskan untuk potong rambut sekalian manicure dan pedicure di Roger’s Salon Dago Bandung meski harga relatif lebih mahal dibandingkan harga standar salon di Bandung

Daripada menyesal karena membuang uang untuk barang yang tidak berguna, lebih baik mengisi lemari pakaian dengan wardrobe essentials. Aksesoris dan pakaian yang wajib dimiliki wanita dan perempuan Indonesia tentu berbeda dengan negara lainnya.

Salah satu cara membenahi diri dan self-healing adalah dengan beres-beres kamar, meskipun melelahkan dan menyita waktu. Metode KonMari dapat membantu dan memandu kita untuk beres-beres kamar.

Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi pada orang lain, apa alasan mereka bertindak atau berpenampilan sedemikian rupa. Kapan terakhir kali kamu melihat orang yang bagimu aneh dan memicumu untuk berkomentar buruk serta menghakimi mereka?